Mimpi atau Kenyataan? (2)

lanjutan..




kalau aku seneng nangis.. jadi ya, nangis aja sambil ngobrol lewat hp, ada rasa senang, bangga, kecewa karena orang tua ga bisa hadir dan melihat gambar-gambar ku dipajang disana.. apa daya :( intinya nangis aja sama jadi curhat ujung-ujungnya. KaKun juga ngasih saran kalau mau liat ke BakSil nya minggu pagi aja :)

Ada beberapa alasan mengapa aku membawa banyak gambar & mengikuti pra-event ini..
1. Mungkin gak masuk akal, cuman.. ini untuk menghargai karya-karya yang aku sudah ciptakan dari dulu
2. Aku juga ingin karya-karya aku melihat para "senior" dibidang seni rupa
3. Menghargai diri sendiri atas ide yang dituangkan melalui media visual (gambar)
4. Membahagiakan diri sendiri, egois atau tidak.. aku butuh bahagia di dalam dunia ku sendiri
5. Angan-angan yang terwujud, dulu kepikiran bagaimana jadinya jika semua karya ku ini dipamerkan? Tak ingin sampai akhir hayat, semua gambar ini hanya menjadi "gambar" 
6. Pembuktian bukan untuk disombongkan, karena ini yang pertama atau mungkin yang terakhir.. bersyukur..
7. Dan alasan-alasan lain yang hanya Allah yang mengetahuinya :)


  

Tanggal 31 pagi  aku kesana bersama usus / Susvika yang aslinya ga ngerti seni malah aku bawa kesana, haha :) kami berdua butuh keberanian untuk menuju kesana, lalu kami melewati tempat tersebut dan Gilang melambaikan tangannya kepada ku -_- malu banget haaaaduuuh! Disana ada Gilang, KaKun dan para "ahli" seni disana.. aaaah entah megapa ketika aku diantar ke ruangan dimana beberapa karya ku dipajang, loncat kegirangan dan mata berkaca-kaca...

Disana bertemu teman baru, dari yang jago realis dan doodle Farhah atau Gea yang berasal dari Batam kuliahnya pun jurusan arsitek! Terus ada mba Anggi yang masternya typography dan kuliahnya dijurusan tata busana!. Pada saat itu, hanya mereka yang dekat dengan ku.. ini memang seperti mimpi tetapi aku tersadar.

Ingin rasanya waktu di "berhentikan" sementara.. agar suatu saat aku tak lupa akan kenangan ini. Tetapi.. setelah melihat semua angan-angan ini terwujud tanpa di prediksikan sebelumnya, 

ternyata semua itu hanya pemanis dalam hidup yang menanti sesuatu yang tidak pasti, mungkin ini adalah semangat yang diberikan Allah SWT untuk ku agar lebih giat dan rajin belajar :)

walau bukan 100% menjadi SENIMAN yang sejak dulu diinginkan, tapi kepuasan dan hasrat duniawi sudah terpenuhi dengan cara pameran tersebut. Setelah dipikir kembali, apakah aku akan menjadi seorang bidan atau seniman? jawabannya sudah ada, bidan adalah intinya, SENI adalah pewarna dalam dunia kebidannan ku ini. 

Jadi.. rasa untuk menjadi seniman bagaimana? Untuk secara gamblang bisa dikatakan, sudah ku ikhlaskan :) tidak seperti dulu, hanya bisa menuntut apa yang aku mau tanpa dasar apapun. Lebih berpikir kedepan lagi, tidak menjadi seniman bukan berarti akhir dari segalanya.



♥ nabil

Comments